Rabu, 01 Juni 2011

MEKANISME PASAR BUKAN SEGALA-GALANYA

Tidak dapat disangkal bahwa akhli ekonomi kelompok tertentu yang dikenal dengan nama "Mafia Berkeley" mempunyai kepercayaan yang bagaikan agama, bahwa mekanisme pasar dengan sendirinya dan senantiasa mewujudkan ketertiban dan keadilan.

Sangatlah jelas bahwa krisis keuangan yang meledak di AS dilandasi oleh ideologi dan paham pasar bebas yang ekstrem. Dalam rangka ideologi dan paham ini, keserakahan menjadikan demikian banyak orang pandai di Wall Street dan para pimpinan hedge funds tidak waras lagi. Malapetaka buatan manusia ini sekaligus membuktikan bahwa kemampuan mekanisme pasar mengatur dirinya sendiri yang didasarkan atas mengemukakan kepentingan dirinya sendiri (seperti yang digambarkan oleh Adam Smith) sama sekali tidak benar.

Esensi yang paling dasar dari mekanisme pasar memang benar, tetapi dibutuhkan moralitas dan pengaturan seperti yang sebelumnya telah ditulis oleh Adam Smith dalam bukunya yang berjudul "The Theory of Moral Sentiments." Kebanyakan akhli ekonomi tidak memahami buku ini yang harus dilihat sebagai satu kesatuan dengan bukunya yang lebih terkenal, yaitu : "An Inquiry into the Nature and the Causes of the Wealth of Nations." Yang memahaminya Perdana Menteri China Wen Jiabao, yang dikemukakannya dalam wawancara dengan Fareed Zakaria di majalah Newsweek.

Dengan runtuhnya sistem komunis, di semua negara kegiatan produksi, distribusi dan konsumsi didasarkan atas mekanisme pasar. Namun demikian berbagai bangsa mengenal kadar campur tangan pemerintah yang beragam, dari yang sangat bebas sampai yang intervensinya oleh pemerintah sangat banyak.

Penentuan seberapa besar regulasi oleh pemerintah yang optimal banyak ditentukan oleh ideologi yang dihayati dan kepercayaannya pada kemampuan alokasi dan regulasi mekanisme pasar seperti yang digambarkan oleh Adam Smith.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar